Selasa, 23 November 2010

Ampel dan hari yg melelahkan

Sabtu, 19 November 2010 lalu.
Tepat sehari setelah ujian terakhir mata pelajaran kimiaku, Mamah tersayang mengajak aku berkunjung ke makam sunan Ampel yang katanya deket dari kos tempat tinggal kami selama di Surabaya. :p

Setelah bertanya berturut turut tentang bagaimana jalan menuju ampel pada ibu kos (karena di surabaya kalo naik angkot bingung! Buat kita orang Banjar yang jarang ke Surabaya bakal nyasar kalo salah naik angkot dengan len berbeda)
Then, kita pun ditawarkan naik taxi atau dengan becak. Karena aku suka jalan2 menghirup udara segar dan melihat lingkungan sekitar yang tergolong ramah dengan berbagai bangunan bersejarahnya, akupun memaksa mamah untuk naik becak aja.

Jalanlah kami naik becak, dengan paman becak yang tergolong ramah dan baik, kamipun memberikan tips lebih buat si paman (intinya: ngasih krn kami gak tega tiap kemana2 liat paman becak uring2an)
untuk sampai ke Ampel, harus melewati pasar atum dan ITC (trade Center). Aku yang exited pengen nyari macam2 barang pun teriak pengen ke ITC sama mama..
Dan... cerita bersambung!
Selagi batrai lepi gue abis dan mati lampu yang lama. Maka dari sebab karena itulah cerita akan saya lanjutkan nanti... hhhhaaaa

Berpetualang di Surabaya 1 (Taxi)

Banyak kejadian lucu saat aku berangkat pulang-pergi Banjarmasin-Surabaya untuk pelajaran internasionalku.

Pada awal kedatangan di Juanda, aku dan mama memutuskan untuk naik taxi bandara. Saat itu kami berdua kelaparan dan berniat membeli roti dulu baru mencari taxi bandara pun keluar dari gerbang kedatangan. Disana kami berjalan dengan santai mencari toko roti yang menurutku hanya enak saat dibeli di bandara.

Tiba-tiba dibelakang kami banyak yang berteriak merayu untuk menaiki mobil taxi yang mereka promosikan. Walaupun sudah tahu kami pasti nanti akan naik taxi, tapi kami tetap menolak dengan halus dan berkata pada mereka kami tidak memerlukan taxi.

Ada seorang bapak taxi yang senyum ramah pada kami dan “kembali” menawarkan taxinya seperti yang lain. Kami menolak tawaran tersebut dengan sangat halus dan berkata mau berkeliling dulu mencari jajanan.

Bapak tersebut hanya tersenyum dan nampak tetap melirik kearah mana kami mengarah.

Setelah kami selesai membeli 3 roti, kami kembali ke gerbang awal untuk mencari taxi yang resmi. Entah muncul dari mana, bapak yang ramah tadi menghampiri kami dan hanya tersenyum saat tahu kami tadi hanya membeli 3 roti (yang padahal dengan kata-kata “berjalan-jalan” yang tadi mama ucapkan seakan kami mau memborong semua isi bandara).

Bapak tersebut mengantar kami keloket tujuan taxi bandara. Disana bapaknya mengobrol dan menanyakan ada perihal apa dating ke Surabaya.

Aku mendadak ingat cerita teman-teman yang serng berkunjung keberbagai daerah. Setiap mereke menceritakan mereka dating dari Kalimantan, penduduk setempat pasti akan mengira Kalimantan masih berupa sungai, rawa, bahkan hutan belantara. Padahal jelas-jelas hal itu sudah terjadi ratusan tahun, dan sekarang Kalimantan sepenuhnya telah menjadi kota metropolitan dengan gedung dan polusi dimana-mana.

Kembali kecerita awal, bapak taxi yang mengetahui aku “akan” kembal kesurabaya lagi dalam minggu-minggu itu tampak heran, kenapa ada “makhluk” yang mau-maunya pulang pergi pulau dengan jarak hanya 5 hari. Yaaaa, tapi itulah aku, mau tak mau aku lebih nyaman berada ditempatku daripada ditempat orang untuk waktu yang lama.

Cerita berlangsung, kami sampai di rumah Tante Misriah dan menginap disana selama 3 hari. Cerita selama di Surabaya untuk pertama kalinya ini pajang, tapi akan ku ceritakan pelan-pelan dipostingan berikutnya. J

Tiga hari berlalu, kami pulang ke Banjarmasin melalui pintu keberangkatan.

Lima hari kemudian, aku dan mama kembali ke Surabaya untuk ujian kedua. Tiba disana, kami melihat-lihat bapak taxi yang sebelumnya dulu menawarkan jasa untuk kedatangan selanjutnya ini agar menaiki taxinya saja (jangan-jangan bapak taxi naksir mama gue! Haha)

Tapi, kami tidak melihat beliau, setelah itu kami berjalan kearah pembelian rot, dan lalu kami kembali ditawarkan taxi oleh bapak supir yang lain. Kami pun berjalan beriringa dengan bapak supir menuju loket pembayaran. Ternyata, disana kami ketemu bapak sopir yang ramah, dan beliau tampak saltng senyum-senyum dan menyapa aku. Tapi toh apa boleh buat, penumpang (baca: aku dan mama) sudah terlaanjur membeli jasa ke sopir yang lain. Bapak sopir yang kedua sempat mau menyerahkan tugasnya mengantar kami ke bapak sopir pertama, tapi beliau tampak enggan.

Setelah selesai pembelian tiket, kamipun berjalan menjauhi loket, tampak bapak sopir ramah kelihatan mengikuti jejak langkah kami.

Menurutku ini lucu, baru kenal beberapa jam, beliu sudah nampak akrab dengan kami dan senyum tulus diuntai untuk kami. Ada sesuatu yang terlihat lucu saat kami mengalami ini dan entah kenapa sulit menjelaskan apa rasa lucunya. Hahaha…

Sabtu, 30 Oktober 2010

Satu beban diselesaikan

Satu beban udah diselesaikan.
Tanggal 28 Oktober lalu aku udah menjalani ujian cambridge untuk mata pelajaran MIPA yang aku pilih.
berat sih, dengan tujuan membanggakan orang tua, aku ngerasa belum maksimal melakukannya.
Tapi toh semua udah terlanjur.
selanjutnya, untuk tanggal 3 dan 19 november, aku akan berjuang dan ngasih yang lebih baik lagi..

Tunggu postingan cerotaku selanjutnya yaaaa... :))

Sabtu, 16 Oktober 2010

Orang Pertama

Sekitar dua tahun yang lalu, saat aku masih mengejar pendidikan di semester pertama SMA, gak sengaja aku ketemu seseorang yang udah mengajarkan aku banyak hal.

Dari dia, aku belajar naksir mengagumi, belajar menulis (hingga memenangkan beberapa lomba jurnalistik), belajar bersosialisasi (hingga sekarang aku mampu membuka diri dan menjadi lebih percaya diri saat melakukan kegiatan dengan orang luar), dan banyak hal lainnya.

Banyak kenangan tentang dia, sayangnya, aku cuma diberi setengah tahun untuk mengagumi kakak itu. :)

Dimulai dari hari saat perlombaan jurnalistik, pagi itu digedung sultan suriansyah banjarmasin, aku mendapat sebuah sms masuk berisi "Km ikut lomba jrnls kh?" 21 Maret 2009
Sms berlanjut hanya sekedar membicarakan dia siapa. (saat itu aku gak tahu dan gak kenal sama dia)
lama berlanjut, kami mulai membicarakan tentang lomba, dan dia ngajak ketemu dan nge'edit tulisanku.
Pulang sekolah, dia yang memakai pakaian bebas dan aku yang masih apek dengan seragam penuh peliuh ketemu di sudut kecil sekolah.
Di sana ngobrol canggung dan baru kali pertama ketemu dan bertatap muka langsung.
Mungkin karena orang itu orang pertama yang bikin aku deg-degan, akhrnya bersambunglah antara naksir, kagum dan sebangsanya.

Lama kelamaan, setiap pagi aku selalu ngeliat dia berusaha senyum kearahku (biarpun dibatasi jarak sebuah lapangan basket)
dan suatu saat aku baru sadar, setiap aku papasan sama dia, yang terlihat cuma muka merahnya yang ngelihat ke arah ku (Aku terdakwa ya? kok jadi tontonan dia?)
Sooooo, karena aku masih canggung, aku cuma bisa salting.
Takdir memang, dia belum bisa pdkt. Cuma bisa tebar sinyal suka :|
Banyak kenangan yang jelas nunjukkin itu, tapi apa boleh buat, aku juga gak bisa maksa dia tetap ada dimataku, kaaaaan? -_-

Tiap hari ketemu dan setiap hari bisa lihat. di gorengan, di depan kelas nya, bahkan papasan di jalan.

Padahal, lewat sms kami sering komunikasi. Facebook pun beliau ini yang sengaja mencari dan meminta aku jadi teman (itu juga karena kamu ngesms aku nanya alamatnya).

Sudah ngelewatin banyak kegiatan, aku sempat ngeliat kakak perpisahan. Dia naik ke panggung, berdiri di belakang dan secara nggak sengaja aku bisa lihat senyumnya

banyak kenangan. Sangat banyak kenangan tapi memang takdir.

Terakhir ketemu pas PKS kami, aku nunggu orang ini datang -berjam-jam- dan saat dia datang, dari pintu ujung dia masuk, dia melihatku dan senyum.
:|
Yaaaaah, jangan senyum lah! Makin mati cewek yang naksir kamu ini, kak.

Mungkin bener kamu yang pertama dekat dan pertama yang bikin kagum sampai sekarang.
:)

Nggak tau harus disayangkan atau di syukuri, anak ini memang harus ngelanjutin kuliah dan kita cuma ketemu satu tahun di sekolah yang sama.
:)

Jumat, 15 Oktober 2010

Belajar bersyukur atas doa yang terkabul

Kadang-kadang, sebelum semua berubah dan berlalu menyisakan kenangan, seseorang tidak sadar betapa pentingnya hal yang ia tinggalkan itu.

Sangat sulit untuk mengharga apa yang sekarang telah menjadi milik kita.

maklum saja, saya, kamu dan mereka juga manusia yang tentunya punya ke egoisan untuk terus mendapat yang lebih dan lebih, namun tidak pernah mengingat bahwa kita sudah di berikan yang BAIK oleh Tuhan.
Hal yang baik saja belum tentu dapat kita jaga dengan baik, lalu apakah wajar kita meminta hal yang lebih baik pada Tuhan? Bukankah itu tidak bersyukur namanya?

Mengapa setiap manusia dibutakan oleh nafsu ingin memiliki yang lebih dan terus lebih padahal kita tidak dapat menjaga yang terbaik sebelumnya dari Tuhan?
Bukankah itu saling bertolak belakang?

Banyak hal yang kita minta disetiap doa kita pada Tuhan.
Tapi tanyakan dulu pada dirimu sendiri, apakah bila Tuhan mengabulkann doa-doamu itu kamu dapat menjaga nya dengan baik dan benar serta selalu mensyukuri pemberiann-Nya?

Itu tidak sulit, asal kamu mau membuka mata dan terus melihat kepada mereka yang "tidak mempunyai hal seperti yang kamu punya sekarang ini"

pandang langit untuk menggapai kesuksesanmu, dan pandang tanah untuk terus membuatmu bersyukur dan banyak belajar dari orang lain.

Dan aku harap, di bulan Oktober ini, aku dapat melewati segala ujian-ujianku, (ujian masuk fakultas, ujian akhir pelajaran internasionalku, dan ujian tengah semester di sekolahku)
amiiiiinn... :)

Rabu, 25 Agustus 2010

Masa SMP

Jadi ingat masa SMP sekitar 2 tahun lalu.
Banyak banget kenangan yang berharga sampai lupa untuk diabadikan. Masa SMP masa yang santai dan banyak bersenang-senang dan berkelompok.

SMP ku adalah SMP Negeri terbaik di kotaku, terdapat 8 kelas disetiap angkatannya. Dan satu kelasnya berjumlah 30-35 orang. Setiap tahun selalu mengalami pergantian teman sekelas. (7A, 8D, 9E)

Pernah terjadi dialog antara aku dan temen-temen SMP dulu.
Aku : SMP ni jar orang tu saatnya be geng. Ya kada yu lah? (banjaris mode on)
F : Iya jua pang. Jar urang jua kena SMA masanya bepacaran aja. Kekawanan ditinggalakan.
Mulanya aku gak percaya kata-kata si F, tapi ternyata setelah dihayati, dirasakan, serta dijalani, memang benar adanya. (plokplokplok)
Aku : Tapi mun aku sesekolahan lawan buhan kam, aku tetap bekawanan lawan buhan kam ja dari pada bepacaran (masang muka polos)

Haha.. Lucu juga kalau ingat kepolosan saat SMP. :D


Sahabat-sahabat tersayang. :*

SMP kelas 1, aku seorang gadis transisi SD yang sangat pendiam sampai merasa terasingkan saat berada dikelas yang sangat riuh.
Ada seorang cowok yang setiap istirahat selalu mendatangi kelasku, dan berdiri menghadap mejaku dengan memasang mupeng muka senyum cari perhatian. Padahal, untuk mendatangi kelasku, dia harus berjalan secara "khusus" melintasi lapangan basket yang cukup besar karena jarak kelas kami yang berseberangan.
Maklum, karena itu baru kelas setu, aku dengan cueknya ngebiarin dia gitu aja tanpa tahu apa-apa. Dan ternyata, sekarang kami malah jadi tetangga dan setiap kali aku ke mushola dekat rumah saat , dia masih selalu senyum dan natap tajam ke aku. Sampe sekarang! Asli deh!

SMP kelas 2, aku mulai bisa beradaptasi menjadi seorang cewek yang bergaul dengan cewek lainnya. maklum, saat aku kelas dua SMP, aku bergabung ke sebuah sanggar teater yang mengajarkan aku berbagai cara mengekspresikan perasaanku.
Cowok yang saat kelas satu mencari perhataan itu masih tetap menggangguku.
Disanggar teater ini, aku belajar menjadi orang lain, menjadi cita-citaku dan sebagainya. Mulai dari pelatihan ditengah lapangan basket ditonton banyak orang, berlarian dan teriak2 menyanyikan lagu "heli guk guk guk" ditengah jalan raya, sampai penampialn spektakuler dipanggung teater terbesar se kalsel.
Pengalaman yang sangat menakjubkan bersama 6 teman sanggarku. :)

Dikelas dua SMP, aku belajar mengenal sosok seseorang yang aku kagumi. Kalau tidak salah , dia sekelas denganku, jahil, senyum nakal, dan suka menarik jilbabku (kata orang, cowok jahil berarti cari perhatian. It's mean dia naksir elo). Dia ngebela'in aku saat cowok yang lain mengganggu.
Tapi yang aku tahu, dia playboy dan senang main-mainkan cewek. lama berselang, aku baru tahu dari tatapan matanya ke aku ada "sesuatu". (barusan aja aku ketemu facebooknya dan melihat status pacarannya. ternyata dia bisa berubah menjadi seseorang yang bisa dipercaya)
Di kels dua, aku dapat pengertian tentang sahabat. Dan persahabatan itu aku jaga sampai sekarang dan semoga selamanya.
:) Love u all.

Kelas 3 SMP, mendekati UAN, mulai berhenti bermain-main.
Sekali lagi, aku bersebelahan kelas sama orang yang dulu dikelas dua berani natap aku tulus.
Dengan kelas yang bersebelahan dan sering melihatnya, secara nggak langsung kami makin akrab dan gak gengsi buat senyum duluan. Dan anehnya, kamu cowok pertama yang berhasil buat mukaku merah dihadapan sahabat-sahabatku. ckck.

Perpisahanpun nggak bisa di hentikan. Terakhir kali, saat perpisahan, aku masih lihat senyum dia, dan masih bisa lihat matanya melirik mencari aku.
Tapi itu kenangan masa lalu.

Seiring berjalannya waktu, kami terpisah.
Dia, aku, dan sahabat-sahabatku terpisah sekolah. Jauh sangat memang, tapi melalui saluran komunikasi kami dapat berkirim kabar dan cerita.

Masa SMP memang masa yang menyenangkan. Bersyukurlah kita yang dulu sempat merasakan masa SMP yang masih polos tanpa bau persaingan seperti sekarang. :)

Selasa, 13 Juli 2010

Mama

"Apa yang kuberikan untuk mama
Untuk mama tersayang
Tak kumiliki sesuatu berharga
Untuk mama tercinta

Hanya ini kunyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama"



Ingat lagu ini?
Yap.. Ini lagu yang biasa kita nyanyikan buat seorang mama. :)



Berapa umurmu saat ini?
Mungkin kita sekarang sudah jarang ataubahkan tidak pernah lagi bilang ke mama kalau kita sayang dia.
Malu?
Sebenarnya baik diungkapkan atau tidak, mama tahu kita sayang padanya.
Tapi akan lebih nyaman bila kita berani menyampaikannya

Menyampaikan sayang tidak perlu saat hari ibu atau saat hari valentine ataupun saat ulang tahunnya.
Kita dapat saja menyatakan sayang padanya disetiap saat, kapan saja, dan kegiatan apapun juga yang kita atau ia sedang kerjakan.

Mamamu orang yang bagaimana?

Pemarah? sebenarnya tidak ada mama yang marah. hanya saja ia terlalu khawatir dan terlalu sayang padamu. Atau mungkin ia memang marah agar kau mendapat teguran yang tegas dan dapat merubah kesalahanmu yang fatal. tentunya seorangmama tahu anaknya harus disikapi seperti apa agar nanti kesalahan yang dbuat tidak terulang lagi.

Atau ibumu buruk dimatamu? Jangan lihat seseorang hanya dari satu sisi seperti sisi buruknya saja. Memang kata orang, satu keburukan akan lebih terlihat dianding seribu kebakan.
Yap.. coba kamu ingat keburukan apa yang membekas dihati kam?
Dan coba kamu ingat kebaikan apa yang telah mamamu berikan kepadamu?
Tidak terhitung bukan? Ia yang mengandungmu, membawa-bawa oerutnya yaang menjagamu sambl bekerja, melahirkanmu (pernah lihat video operasi cesar atau normal? Itu sebuah keajaiban), memandikanmu saat kamu lahir dan tumbuh besar, mengajarkanmu berjalan, mengeja, membaca, menulis dan lainnya.
Apakah keburukannya lebh besar dari kebaikannya? Tidak, bukan?

Mama, Ibu, Umi, Mami, atau apalah yang kau beri untuk mereka, mereka tetap seorang mahluk yang sama seperti kita, pernah merasakan perjalanan hidup seperti roda yang berputar. kadag diatas-kadang dibawah.

Apa salahnya untuk membanggakan mereka dengan kelakuan, karya, hasil kerja, usaha, bahkan hanya dengan senyum yang selalu kamu kembangkan saja mamamu pastilah sudah merasa senang.

Itu akan kita rasakan nanti. Ada kalanya kita akan menjadi generasi selanjutnya seperti mereka.
aMaka ikmati masa mudau, dan sayangi mereka. Katakan dengan tulus bahwa kau menyayanginya.

I LOVE U, Mama
:)



"Walau tak dapat selalu ku ungkapkan
Kata cintaku 'tuk mama
Namun dengarlah hatiku berkata
Sungguh kusayang padamu mama"

Rabu, 07 April 2010

tentang REFRESS

Sudah sekitar 2 tahun ketemu sama makhluk yang lucu dan aneh-aneh ini. Terlalu banyak kenangan yang rasanya sayang buat dilupakan.
Inget, pas waktu MOS dulu, semua masih pada jaim. Padahal, rata-rata uda saling kenal pas se SMP dulu.
Inget nggak, MOS yang maksa kita buat kompak dan selalu jaga kebersamaan awalnya Cuma jadi siksaan buat kita. Siksaan karena kita dipaksa ngabisin makanan dalam waktu 10 menit, harus minum atau makan bekas temen yang belum habis, harus liat kakak PK nangis buat bela kita. Tapi semuanya tersas cepat banget terlewati.
Belum lagi pentas seni pas MOS, banyak kenangan rame-rame. Walaupun belum tau mana yang jadi teman sekelas, siswa RSMABI angkatan 2008 tetap kompak semua. Sampai akhirnya kekompakan kita nyanyiin lagu “racun” nya Chancutters itu bikin kita menang dan mengharumkan nama SMABI yang dari awal uda di “cap” sombong sama anak regular. Mungkin kami bukannya sombong, hanya saja kurang atau nggak pd bergaul sama anak regular yang rame dan seru-seru juga. Pokoknya mau say thanx buat kaka PK yang uda ngehilangin urat malu kita saat itu. ^^
Pas pembagian kelas, mungkin agak bikin kita ber 29 (pas saat itu) pada shok. Ya jelas kaget, baru kali ini kita menemukan kelas yang dihuni Cuma 15 orang dengan kondisi kelas yang besar dan fasilitas yang lengkap dari AC samapi karpet. Dan satu lagi yang terlintas saat itu, “waah kacau, 15 orang? Ini kelas apa les?! Gimana belajarnya? Bisa hening banget nih gue entar. Wak!!”. Tapi ternyata, kondisi kelas yang makin lama makin sedikit dengan pindahnya Pamela dan Yunis makin membuat seluruh penghuni kelas kompak.
Seorang dari guru kita, (sebut saja bu Mai) aja ngaku, biar yang menghuni 13 orang, bising nya kayak ngajar 30 orang. Dan diantara kelas alam, kami adalah tergolong kelas alam yang paling rusuh dan ribut. Hha..
But, makin hari aku makin ngerasa nyaman disamping kalian, guys!
Kita selalu ngerasain sakit dan senang sama-sama.
Inget dulu, kita dimarahin abis-abisan sama wali kelas kita kelas satu, Bu Endang. Habis dimarahin, kita tutup semua gorden biru kelas, kita poolin ac kelas, trus duduk di karpet yang bikin hari kita nyaman. Kita cerita semua tentang kita. Saat itu semua uda pada nangis, sudah pada bilang maaf. Tapi, semua salah kalian adalah hal menarik bagiku. Kita remaja, kita keluarga, dan kita nyaman dengan keadaan kita.. Itu yang buat aku betah menyandang gelar siswa SMABI.
Inget setiap ada yang ultah, pasti ada kejadian lucu. Inget nggak, 11 april 2009 ulang tahun ku, ada seseorang yang ga kuharap nembak aku, dan kalian sedikit banyak udah ngebantu dia. Padahal ada someone kka kelas yang dulu benar-benar aku suka dan kalian merestui sepenuh hati. Setiap kka kelas ku lewat, kalian pasti nyebut nama ku, bikin aku dan kka ***** jadi sama-sama salting.
Dari kalian aku mulai bisa mupuk kepedean, rasa sayang, rasa suka.
Dari kalian aku belajar buat ngerti orang yang ak suka. Kalian yang bikin aku suka sangat sama someone yang dulu. Plus seorang guru yang jadikan aku anak kesayangan yang selalu ikutan ngejek aku dan seseorang yang dekat dengan ku dulu.
Inget nggak, hari ulangtahunku pas 16 tahun, itu hari yang berharga, gus! Coz aku ada diantara kalian. Kalian buat hari itu istimewa dengan lemparan don colekan kue dimika dan bajuku. Kalian buat aku senyum karena salah tingkah dapat senyuman dari dia yang aku suka.
Terlalu banyak kenangan, selama tahun pertama pembelajaran kita selalu bareng. Kerena kita belajar dari pagi smapi sore bersama, kita jadi ngerasa kita ga sendirian nanggung beban pelajaran yang berat itu. Kita jadi bisa menikmati seharian stay dikelas yang kadang bikin kita kipas-kipas kepanasan, dan kadang bikin kita getar-getar kedinginan.
Melewati PKS kelas X yang berat sama-sama walau ada sedikit perpecahan pendapat saat itu. PKS adalah pengalaman yang sangat berkesan buat aku. Dengan ngangkat tema Hospital, kita belajar tentang kekompakan, ke pd an menghadapi orang banyak. PKS,, hemm.. saat itu saat yang paling dekat buat aku dan dia yang saat itu akrab. Inget nggak, saat dia mulai munculdidepan pintu ruang PKS kita, kalian mulai senyum dan batuk-batuk kearah ku. Inget nggak, waktu dia nyamperin stand kimia ku dan mulai main beberapa games di hadapan ku. Pengen rasanya ngulang kejadian itu dan nggak nyia-nyiakan kesempatan lagi. Tapi semua uda terlambat. Sudah ada yang mengganti puzzle ku yang hilang dulu. Dan puzzle ku kali ini nggak akan ku lepas lagi. Terlalu banyak kenangan sama dia yang dulu ku idolakan.
Inget lagi nggak saat musim-musim dimana kita sama-sama main kartu remi yang sebenarnya di”HARAM” kan sekolah, dan kita semua main kartu rame-rame melawan ketegasan itu. Sampai akhirnya kita dipergoki main rame-rame dan kartu di wajibkan disimpan. Terus, para cowok yang main dom dan dicurigai seorang guru cewek karena kedapatan penjepit jemuran buat hukuman yang kalah. Dan kita diintrogasi sama-sama selama 2 jam pelajaran.

Ada lagi kejadian yang nggak pernah selesai selama kita sekolah, saling menjodohkan teman. Aku sih masih mending di comblangin sama dia yang saat itu leih tua 2 tahun dari aku dan dia harus lulus lebih cepat. Dan buat mereka yang gosipnya jatuh cintrong dikelas, kita selalu ngejek Eisa dan Khalil yang sama-sama merah mukanya kalo lagi di jodohin. I think, kalian serasi kok. Wakk (peace!)
Itulah Refress ku. Saat kita mulai merasakan kejahilan, tangisan, sayang, kebersamaan, kegugupan, kekompakan, kita merasakan juga takut kehilangan.
I love you guys! Aku benar-benar ga pengen pisah sama kalian.
(T.T)
My Refress group. Me, Eisa, Nanda, Fakhri, Dina, Nadya, Ilman, Khalil, Hadi, Raja, Ricky, Winda, Yudist, Pamela, dan Yunis.
Ku harap kita tetap jadi anggota refress selamanya. Regeneration of Cambridge Student In SMANSA.

Selasa, 05 Januari 2010

My experience with GANAS and friends

Sebelum ini, ada cerita tetang keceriaan dan harapan. Tapi, ntah kenapa aku lebih pengen menceritakan pengalaman tentang persahabatan
2-5 Desember 2009 Ganas tingkat nasional, Aku juara artikel, Nadya juara Penyuluhan, Rizki juara karikatur, dan Ida juara cipta lagu berangkat rombongan bareng 6 guru pembina (bu Katrin, pak yani, dan guru lainnya yang aku ga hapal namanya . hhe..) dan tiga disdik (pak Pugar, paman urul dan ibu Jastinah).
Awalnya, di bandara, kami berempat masih canggung. Cuma aku sama Nadya yang kemana-mana nyambung (ya iyalaaah, kami kan sekelas). Tapi nyampe di Banten, Aku, Ida , Rizki, Nadya uda pada ngobrol-ngobrol.
Nyampe di hotel *sebut saja* LD, waaah...! Kami sudah seneng banget ngira bakal nginap di itu hotel berbintang, taunya malah dikasih tau “perwakilan Kalsel nginap di hotel *sebut saja* W.
Dengan muka tenggeng dan cape dijalan, berangkatlah lagi ke Hotel. Disana kami istirahat bentar sebelum nyiapin diri buat lomba malamnya.
Kamar hotel yang luas yang seharusnya ditempatin 3 orang malah ditempatin 5 orang. Jadi sempit deh.. T.T
Malamnya, satgas Kalsel serempak memakai baju sasirangan. Padahal satgas dari daerah lainnya memakia seragam satuan tugasnya masing-masing. Bangga juga sih bisa mewakili nama sekolah untuk lomba tingkat nasional.
Tapi ternyata artikel nggak dilombakan secara presentasi kayak yang dibayangkan bu Katrin. Yang dilombakan malam itu cuma 12 besar penyuluhan dan Nadya ga masuk. Ok, ga papa, kan dapat pelajaran tentang penyuluhan anak-anak seluruh Indonesia.
Saat penyuluhan , ada yang bikin kami ketawa, ada yang bikin nganga, ada yang bikin risih karena keseleo lidahya (dia yang salah malah kami yang panik, hhe), ada yang lucu, macam-macam banget deh. Tapi diantaranya ada sebuah kalimat yang aku ingat sampai sekarang “ Jangan buat pengguna narkoba merasa disalahkan, tapi buatlah mereka menyalahkan dirinya sendiri karena telah menggunakan narkoba”. Coba dalami kalimat itu, dengan kalimat yang simple itu maknanya nusuk dan dalam. Kereeen!! (^^)d
Jam 12an malam baru selesai lomba penyuluhannya, saatnya tidur karena besok pagi masih ada acara pelantikan satgas tingkat nasional.
Besoknya,, Triing.. jam beker berbunyi, Bu Katrin langsung bangun dan nyuruh kami cepet-cepet mandi.
Ternyata setelah lamaaa banget nunggu bis buat berangkat ke daerah Banten lama, akhirnya siang banget baru siap.
Di bis, ada sebuah pengakuan dari ‘beruang’ ku tentang masa lalunya bersama Ida. . Entah kenapa, aku yang rapuh dan cemburuan langsung nahan tangis. Sudah gigit bibir sejadi-jadinya di bus, tetap aja mata berkaca-kaca. Nadya yang bingung akhirnya ku beri tahu alasan kenapa diam ku mulai menguasai hari itu.
Ok. Lupakan yang tadi . Sekarang, berangkatlah ke daerah banten lama, disitu sudah ada sebuah gedung tempat pertemuan, besar tapi panas. Disana kami duduk di depan anak-anak daerah Manado (kalo ga salah). Ya Tuhaaannn... PD banget anak yang didepan kami tuh. Nyiapin gitar lah yakin banget bakal menang cipta lagu, Ngeriting rambut, Nyopot kalung lah bilang “Ntar susah kalo disuruh kedepan”. Huekhhh... narsis tingkat tinggi! Eh, ternyata mereka ga menang. Huauaa dapat pelajaran tuh biar ga sombong dulu.. (astagfirullah, jadi penyumpahan lah aku. Hha)
Selesai pengumuman, Ida juara harapan 1 dan Rizki juara 2. Cepat-cepat aku beritahukan pada ‘beruang ku’. Dia Cuma bilang “hebat! Kasih selamat sama Ida.” . ngerikah kamu? Aku down karena sesuatu?!
Kami keluar dari gedung buat nunggu bis jemputan. Dua jam kemudian, ga ada bis yang jemput, padahal guru-guru pendamping udah pada menggila, dah pada lebai, udah bikin kami ketawa ngakak gara-gara guyonannya (katen bag, madu, warik, apapakah mereka tuh. Hhe). Akhirnya berjam-jam duduk di rumput buat kami makin akrab.
Ada yang punya ide buat nyewa angkot aja, akhirnya 13 orang plus seorang supir bejubel dalam angkot. Astagaaaa!!!
Nyampe di Hotel W, kami istirahat bentar, terus berangkat lagi jalan ke Banten lama, ke Masjid Agungnya Banten lama sama ke Soup ikannya di banten. Rasanya nyerenyesss... Hwaha..
Awalnya berniat ke jakarta sore itu juga, tapi ga jadi karena udah kemalaman.
Esoknya, acara satgas uda selesai, berangkatlah ke Jakarta. Luamaaa banget. Macet gila! Tapi nyampe di penginapan, kami langsung plong. Penginapannya PW banget. Enak, luas, nyaman.
Ga lama-lama di penginapan, langung ke tanah abang, ngelilinglah kami bertiga (aku, Ida dan Nadya). Tau ga berapa barang yang di beli? Ga keitung.. kalo dimasukin koper tuh ampe 4 koper ada kaliii... ( hayo ngaku sapa yang paling banyak jajan... haha)
Setelah berjam-jam muter kami tenggeng dan sudah kehabisan tangan buat megangin jajanan, kami pun pulang dengan di bantu pembawa barang dari tanah abang.
Nyampe penginapan uda sore, kami istirahat di kamar dan mulai hitung-hitungan barang bawaan yang sebenernya harga totalnya bikin sakit hati (hha), tapi untungnya uang saku yang diterima masih mendukung..
Malamnya, kami santai tanpa kegiatan. Lebih tepatnya, bosan ga ada apapun yang dikerjakan. Selesai sholat Magrib, kami dapat ide aneh buat jalan-jalan balik ke Tanah abang. Jalan lah kami ber-4 tanpa guru pembina. Kami sudah bilang akan jalan dan jelas ada guru yang mengijinkan.
Dijalan, kami sempatkan ngisi perut yang uda membelit. Kami coba lah makan ketoprak. Iiih waaw.. Rame euy! Hhe.. ada kejadian salah sebut “toge” jadi “kecambah” yang membuat abang ketoprak bingung dan kami tertawa.
Tiba-tiba.. Tenonenonggg... Hp ida bunyi, dan terdengarlah suruhan balik ke penginapan. Disamping gang menuju penginapan, terdengarlah teriakan-teriakan dari guru-guru yang menyuruh kami mendekat. Dan bla bla bla... kami dimarahin sampai mental kami down. Hhe.. kami Cuma nanggapin dengan senyuman.
Akhir dari desiran semburan lucu guru-guru yang kami terima, kami dapat tawaran (sebenarnya bukan nawarin sih, sekedar basa-basi doank!) “kalian mau ikut jalan lagi nggak? Kalo ga mau, cepat balik ke penginapan”.. Menurut kalian itu ngajak apa basa-basi?
OK. Karena merasa kami salah (padahal nggak sih. Kan tadi sebelum pergi kami uda bilang), kami balik ke penginapan. Di penginapan, kami curhat sampai tengah malam. Kami cerita hidup kami, cinta kami, masalah kami, tipe sifat kami, pengalaman dan lainnya. Sebenarnya, tau atau nggak, aku dan ida ada menyembunyikan sesuatu. Aku tahu ini ga pantas buat ditanyakan lagi sama Ida, tapi maaf,Da, aku tahu yang terjadi dulu saat kamu dan seseorang ku SMP. Dan maaf aku masih cemburu. Tapi aku sayang kalian,selamanya.
Liat jam, sudah pukul 12 malam, saat nya tidur kupikir. Aku dan Ida sudah beranjak memasuki kamar kami. Tertinggalah dua makhluk yang sama-sama ku sayang. Dan ntah hanya mereka yang tahu
5 desember. Kami bergegas pulang. Tiba lah pgi-pagi di Bandara. Ternyata, pesawat di pending sampai siang. Menunggu deh kami.
Cerita berlanjut, sampailah kami di Bandara Banjarmasin. Saatnya perpisahan. Ga ada yang ungkapin good bye. Mungkin kami terlalu berharap masih bisa bertemu dan berkumpul lagi seperti biasa..
Bagi ku, 3 malam 4 hari itu berharga dan pengalaman besar dalam hidup ku. Thanks for all that give me this experience. ^^
==> Nb. I will miss u, all. Kapan2 qt ngumpul lg yuk.. jangan ad yg renggang ya...