Saya seorang calon farmasis, telah banyak mendengar cerita dan kekaguman senior saya atas sosok Ibnu Sina. Setelah saya membaca filsafatnya, membuat saya mengakui Ibnu Sina memang sosok yang patut untuk di idolakan.
Siapa sih Ibnu Sina? :) This the point by me:
Siapa sih Ibnu Sina? :) This the point by me:
---------------------------------------------------------------------------------
1. Nama lengkap Ibnu
Sina adalah Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina. Ia lahir pada tahun 980 M di
Asfshana, suatu tempat dekat Bukhara. Orang tuanya adalah pegawai tinggi pada pemerintahan
Dinasti Saman. Di Bukhara ia
dibesarkan serta belajar falsafah kedokteran dan ilmu - ilmu agama Islam.
2. Ketika usia sepuluh tahun ia telah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan
menghafal Al-Qur’an seluruhnya.
Dari mutafalsir
Abu Abdellah Natili, Ibnu Sina mendapat bimbingan mengenai ilmu logika yang
elementer untuk mempelajari buku Isagoge
dan Porphyry, Euclid dan Al-Magest-Ptolemus.
Dan sesudah gurunya pindah ia mendalami ilmu agama dan metafisika, terutama
dari ajaran Plato dan Arsitoteles yang murni dengan bantuan komentator -
komentator dari pengarang yang otoriter dari Yunani yang sudah diterjemahkan
kedalam bahasa Arab.
3. Dengan ketajaman
otaknya ia banyak mempelajari filsafat dan cabang - cabangnya, kesungguhan yang
cukup mengagumkan ini menunjukkan bahwa ketinggian otodidaknya, namun di suatu
kali dia harus terpaku menunggu saat ia menyelami ilmu metafisika-nya
Arisstoteles, kendati sudah 40 an kali membacanya. Baru setelah ia membaca Agradhu kitab ma waraet thabie’ah li li
Aristho-nya Al-Farabi (870 - 950 M), semua persoalan mendapat jawaban dan
penjelasan yang terang benderang, bagaikan dia mendapat kunci bagi segala
simpanan ilmu metafisika. Maka dengan tulus ikhlas dia mengakui bahwa dia
menjadi murid yang setia dari Al-Farab
4. Sesudah itu ia
mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi. Belum lagi
usianya melebihi enam belas tahun, kemahirannya dalam ilmu kedokteran sudah
dikenal orang, bahkan banyak orang yang berdatangan untuk berguru kepadanya. Ia
tidak cukup dengan teori - teori kedokteran, tetapi juga melakukan praktek dan
mengobati orang - orang sakit.
Ia tidak pernah
bosan atau gelisah dalam membaca buku - buku filsafat dan setiap kali
menghadapi kesulitan, maka ia memohon kepada Tuhan untuk diberinya petunjuk,
dan ternyata permohonannya itu tidak
pernah dikecewakan. Sering - sering ia tertidur karena kepayahan
membaca, maka didalam tidurnya itu dilihatnya pemecahan terhadap kesulitan -
kesulitan yang dihadapinya.
5. Sewaktu berumur
17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter dan atas panggilan Istana pernah
mengobati pangeran Nuh Ibn Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya.
6. Sejak
itu, Ibnu Sina mendapat sambutan baik sekali, dan dapat pula mengunjungi
perpustakaan yang penuh dengan buku - buku yang sukar didapat, kemudian
dibacanya dengan segala keasyikan. Karena sesuatu hal, perpustakaan tersebut
terbakar, maka tuduhan orang ditimpakan kepadanya, bahwa ia sengaja
membakarnya, agar orang lain tidak bisa lagi mengambil manfaat dari
perpustakaan itu
7. Kemampuan Ibnu
Sina dalam bidang filsafat dan kedokteran, kedua duanya sama beratnya. Dalam
bidang kedokteran dia mempersembahkan Al-Qanun
fit-Thibb-nya, dimana ilmu kedokteran modern mendapat pelajaran, sebab
kitab ini selain lengkap, disusunnya secara sistematis.
8. Dalam bidang materia medeica, Ibnu Sina telah banyak
menemukan bahan nabati baru Zanthoxyllum
budrunga - dimana tumbuh - tumbuhan banayak membantu terhadap bebebrapa
penyakit tertentu seperti radang selaput otak (miningitis).
Ibnu Sina pula
sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus
tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia pulalah yang pertama kali
mengatakan bahwa bayi selama masih
dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya.
Dia jugalah yang
mula - mula mempraktekkan pembedahan penyakit - penyakit bengkak yang ganas,
dan menjahitnya. Dan last but not list
dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara - cara modern yang kini
disebut psikoterapi.
9. Selain
kepandaiannya sebagai flosof dan dokter, iapun penyair. Ilmu - ilmu pengetahuan
seperti ilmu jiwa, kedokteran dan kimia ada yang ditulisnya dalam bentuk syair.
Begitu pula didapati buku - buku yang dikarangnya untuk ilmu logika dengan
syair. Kebanyakan buku -
bukunya telah disalin kedalam bahasa Latin. Ketika orang - orang Eropa diabad
tengah, mulai mempergunakan buku - buku itu sebagai textbook, dipelbagai
universitas. Oleh karena itu nama Ibnu Sina dalam abad pertengahan di Eropah
sangat berpengaruh.
10. Ibnu Sina dikenal
di Barat dengan nama Avicena (Spanyol aven Sina) dan kemasyhurannya di dunia
Barat sebagai dokter melampaui kemasyhuran sebagai Filosof, sehingga ia mereka
beri gelar “the Prince of the Physicians”. Di dunia Islam ia dikenal dengan
nama Al-Syaikh- al-Rais. Pemimpin
utama (dari filosof - filosof).
11. Kehidupan Ibnu
Sina penuh dengan aktifitas -aktifitas kerja keras. Waktunya dihabiskan untuk
urusan negara dan menulis, sehingga ia mempunyai sakit maag yang tidak dapat
terobati. Di usia 58 tahun (428 H / 1037 M) Ibnu Sina meninggal dan dikuburkan
di Hamazan.
Dari autobiografi
dan karangan - karangannya dapat diketahui data tentang sifat - sifat
kepribadianhya, misalnya :
1.
Mengagumi dirinya sendiri
Kekagumannya akan
dirinya ini diceritakan oleh temannya sendiri yakni Abu Ubaid al-Jurjani.
Antara lain dari ucapan Ibnu Sina sendiri, ketika aku berumur 10 tahun aku
telah hafal Al-Qur’an dan sebagian besar kesusateraan hinga aku dikagumi.
2.
Mandiri dalam pemikiran
Sifat ini punya
hubungan erat sudah nampak pada Ibnu Sina sejak masa kecil. Terbukti dengan
ucapannya “Bapakku dipandang penganut madzhab Syi’ah Ismailiah. Demikian juga
saudaraku. Aku dengar mereka menyebtnya tentang jiwa dan akal, mereka
mendiskusikan tentang jiwa dan akal menurut pandangan mereka. Aku mendengarkan,
memahami diskusi ini, tetapi jiwaku tak dapat menerima pandangan mereka”.
3.
Menghayati agama, tetapi belum ke tingkat zuhud dan wara’.
Kata Ibnu Sina,
setiap argumentasi kuperhatikan muqaddimah
qiyasiyahnya setepat - tepatnya, juga kuperhatikan kemungkinan
kesimpulannya. Kupelihara syarat - syarat muqaddimahnya,
sampai aku yakin kebenaran masalah itu. Bilamana aku bingung tidak berhasil
kepada kesimpulan pada analogi itu, akupun pergi sembahyang menghadap maha
Pencipta, sampai dibukakan-Nya kesulitan dan dimudahkan-Nya kesukaran.
4.
Rajin mencari ilmu, keterangan beliau “saya tenggelam dalam studi ilmu
dan membaca selama satu setengah tahun. Aku tekun studi bidang logika dan
filsafat, saya tidak tidur satu malam suntuk selama itu. Sedang siang hari saya
tidak sibuk dengan hal - hal lainnya”
5.
Pendendam. Dia meredam dendam itu dalam dirinya terhadap orang yang
menyinggung perasaannya. Dia hormat bila dihormati.
6.
Cepat melahirkan karangan
Ibnu Sina dengan
cepat memusatkan pikirannya dan mendapatkan garis - garis besar dari isi
pikirannya serta dia dengan mudah melahirkannya kepada orang lain. Menuangkan
isi pikiran dengan memilih kalimat/ kata-kata yang tepat, amat mudah bagi dia.
Semua itu berkat pembiasaan, kesungguhan dan latihan dan kedisiplinan yang
dilakukannya.
-----------------------------------------------------------------------------------
nah, itu sedikit tentang Ibnu Sina.
Bagaimana? Apa anda mengaguminya seperti saya mengaguminya? :)
Referensi http://nurulwatoni.tripod.com/FILSAFAT_IBNU_SINA.htm
apa antum juga belajar bekam? atau ruqyah :) hehe
BalasHapusNggak, saya cuma mahasiswi farmasi :)
Hapus