Darwis Tere Liye
Kenapa kita disebut 'gagal'? Karena kita mencoba sesuatu, dan gagal.
Tidak ada definisi gagal jika kita tidak mencobanya sama sekali, bukan?
Kenapa kita disebut 'terlambat'? Karena kita datang, dan telat. Tidak
ada definisi terlambat jika kita tidak datang sama sekali, bukan?
Kenapa kita disebut 'kecewa'? Karena kita pernah berharap, dan sekarang
harapan itu musnah. Tidak ada definisi kecewa jika kita tidak pernah
berharap sama sekali, bukan?
Dalam hidup ini, tidak ada
definisi untuk tiga hal tersebut jika syarat kejadiannya tidak
terpenuhi--juga hal-hal lain. Maka, jika semua itu sudah terlanjur
terjadi, dan kita tidak bisa punya pilihan lain kecuali melewatinya, ayo
ambil sisi positifnya. Lebih baik gagal daripada tidak mencoba sama
sekali. Lebih baik terlambat daripada tidak datang sama sekali. Dan
lebih baik kecewa daripada kehilangan pengharapan sama sekali. Maka
besok lusa, diperbaiki, semoga kegagalan itu adalah sukses yg tertunda,
keterlambatan itu adalah awal ketepatwaktuan, dan kekecewaan itu adalah
awal kabar baik.
Kenapa kita disebut 'menyesal'? Yang ini
sedikit berbeda definisinya, sebab menyesal, tidak pernah pandang bulu,
mau kita lakukan, mau tidak, mau salah, mau keliru, dia tetap datang
terakhir kali. Tidak perlu ada syarat kejadiannya. Menyesal adalah
menyesal. Sungguh lebih baik gagal, terlambat, kecewa dibandingkan
menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar