Sabtu, 30 Oktober 2010

Satu beban diselesaikan

Satu beban udah diselesaikan.
Tanggal 28 Oktober lalu aku udah menjalani ujian cambridge untuk mata pelajaran MIPA yang aku pilih.
berat sih, dengan tujuan membanggakan orang tua, aku ngerasa belum maksimal melakukannya.
Tapi toh semua udah terlanjur.
selanjutnya, untuk tanggal 3 dan 19 november, aku akan berjuang dan ngasih yang lebih baik lagi..

Tunggu postingan cerotaku selanjutnya yaaaa... :))

Sabtu, 16 Oktober 2010

Orang Pertama

Sekitar dua tahun yang lalu, saat aku masih mengejar pendidikan di semester pertama SMA, gak sengaja aku ketemu seseorang yang udah mengajarkan aku banyak hal.

Dari dia, aku belajar naksir mengagumi, belajar menulis (hingga memenangkan beberapa lomba jurnalistik), belajar bersosialisasi (hingga sekarang aku mampu membuka diri dan menjadi lebih percaya diri saat melakukan kegiatan dengan orang luar), dan banyak hal lainnya.

Banyak kenangan tentang dia, sayangnya, aku cuma diberi setengah tahun untuk mengagumi kakak itu. :)

Dimulai dari hari saat perlombaan jurnalistik, pagi itu digedung sultan suriansyah banjarmasin, aku mendapat sebuah sms masuk berisi "Km ikut lomba jrnls kh?" 21 Maret 2009
Sms berlanjut hanya sekedar membicarakan dia siapa. (saat itu aku gak tahu dan gak kenal sama dia)
lama berlanjut, kami mulai membicarakan tentang lomba, dan dia ngajak ketemu dan nge'edit tulisanku.
Pulang sekolah, dia yang memakai pakaian bebas dan aku yang masih apek dengan seragam penuh peliuh ketemu di sudut kecil sekolah.
Di sana ngobrol canggung dan baru kali pertama ketemu dan bertatap muka langsung.
Mungkin karena orang itu orang pertama yang bikin aku deg-degan, akhrnya bersambunglah antara naksir, kagum dan sebangsanya.

Lama kelamaan, setiap pagi aku selalu ngeliat dia berusaha senyum kearahku (biarpun dibatasi jarak sebuah lapangan basket)
dan suatu saat aku baru sadar, setiap aku papasan sama dia, yang terlihat cuma muka merahnya yang ngelihat ke arah ku (Aku terdakwa ya? kok jadi tontonan dia?)
Sooooo, karena aku masih canggung, aku cuma bisa salting.
Takdir memang, dia belum bisa pdkt. Cuma bisa tebar sinyal suka :|
Banyak kenangan yang jelas nunjukkin itu, tapi apa boleh buat, aku juga gak bisa maksa dia tetap ada dimataku, kaaaaan? -_-

Tiap hari ketemu dan setiap hari bisa lihat. di gorengan, di depan kelas nya, bahkan papasan di jalan.

Padahal, lewat sms kami sering komunikasi. Facebook pun beliau ini yang sengaja mencari dan meminta aku jadi teman (itu juga karena kamu ngesms aku nanya alamatnya).

Sudah ngelewatin banyak kegiatan, aku sempat ngeliat kakak perpisahan. Dia naik ke panggung, berdiri di belakang dan secara nggak sengaja aku bisa lihat senyumnya

banyak kenangan. Sangat banyak kenangan tapi memang takdir.

Terakhir ketemu pas PKS kami, aku nunggu orang ini datang -berjam-jam- dan saat dia datang, dari pintu ujung dia masuk, dia melihatku dan senyum.
:|
Yaaaaah, jangan senyum lah! Makin mati cewek yang naksir kamu ini, kak.

Mungkin bener kamu yang pertama dekat dan pertama yang bikin kagum sampai sekarang.
:)

Nggak tau harus disayangkan atau di syukuri, anak ini memang harus ngelanjutin kuliah dan kita cuma ketemu satu tahun di sekolah yang sama.
:)

Jumat, 15 Oktober 2010

Belajar bersyukur atas doa yang terkabul

Kadang-kadang, sebelum semua berubah dan berlalu menyisakan kenangan, seseorang tidak sadar betapa pentingnya hal yang ia tinggalkan itu.

Sangat sulit untuk mengharga apa yang sekarang telah menjadi milik kita.

maklum saja, saya, kamu dan mereka juga manusia yang tentunya punya ke egoisan untuk terus mendapat yang lebih dan lebih, namun tidak pernah mengingat bahwa kita sudah di berikan yang BAIK oleh Tuhan.
Hal yang baik saja belum tentu dapat kita jaga dengan baik, lalu apakah wajar kita meminta hal yang lebih baik pada Tuhan? Bukankah itu tidak bersyukur namanya?

Mengapa setiap manusia dibutakan oleh nafsu ingin memiliki yang lebih dan terus lebih padahal kita tidak dapat menjaga yang terbaik sebelumnya dari Tuhan?
Bukankah itu saling bertolak belakang?

Banyak hal yang kita minta disetiap doa kita pada Tuhan.
Tapi tanyakan dulu pada dirimu sendiri, apakah bila Tuhan mengabulkann doa-doamu itu kamu dapat menjaga nya dengan baik dan benar serta selalu mensyukuri pemberiann-Nya?

Itu tidak sulit, asal kamu mau membuka mata dan terus melihat kepada mereka yang "tidak mempunyai hal seperti yang kamu punya sekarang ini"

pandang langit untuk menggapai kesuksesanmu, dan pandang tanah untuk terus membuatmu bersyukur dan banyak belajar dari orang lain.

Dan aku harap, di bulan Oktober ini, aku dapat melewati segala ujian-ujianku, (ujian masuk fakultas, ujian akhir pelajaran internasionalku, dan ujian tengah semester di sekolahku)
amiiiiinn... :)