Senin, 04 November 2013

Pilih angka 1-10

Bukan cuma instagram yang punya hastag #latepost
Postingan ini juga merupakan #latepost yang rasanya harus dibagikan dan sayang kalau dipendam sendirian.

Beberapa bulan yang lalu, cukup kaget karena mendadak ditunjuk sebagai Koordinator Divisi di sebuah Organisasi kampus yang sebenarnya lagi rehat selama 1 tahun.

Bingung harus menjabat kayak gimana, sedangkan saya bukan pemimpin yang baik. dan pengalaman organisasi pun masih cetek.

Ini tahun terakhir berkesempatan untuk memperbaiki diri dan belajar untuk dapat banyak pengalaman.

Saya tipe orang yang kurang puas. 
Iya, di periode organisasi ini sebelumnya saya kurang pengalaman karena masih iya-iya aja, belum berani memikirkan dan menyusun ini dan itu. Nah, rencananya sih, di tahun ini saya mau balas dendam hutang dengan membuat gebrakan. InsyaAllah, semoga bisa dijalankan.


Nah, untuk mendapatkan anggota divisinya, kami mengadakan wawancara perekrutan anggota.
Sama aja sih seperti yang saya lewati saat saya mendaftar di organisasi ini.

Dulu, yang paling berkesan saat saya yang di wawancara adalah, dengan kak Wulan yang saat itu sebagai koor, diminta untuk akting penyuluhan tentang gotong royong RT/RW. Masih dengan gugup dan pelanga pelongo, akhirnya sukses dengan kehebohan sendiri :)
Di rute kedua, saya ditanya kak Amin, ditanya seputar niat, pertanyaan psikologi, dan lainnya.
 Beberapa hari kemudian, sebenarnya nggak yakin bakal diterima. Berhubung saya nggak pernah ikut organisasi yang berbau kepemimpinan, ngomong masih asal ceracas-cerocos, dan nggak jelas mau dibawa kemana topik pembicaraannya.

Tapi kagetnya, diantara 60an pesaing, ternyata saya dinyatakan lulus sebagai anggota. Bingung sih, nilai lebih saya dimananya?

Dan sekarang setelah melihat adik-adik anggota baru yang saya rekrut, saya tau dulu kenapa saya dipilih.
Semangatnya :)
Mungkin jawaban saya memang terlihat menggebu-gebu dan pecicilan, tapi disitulah nilai lebihnya.


Sama, saat mewawancarai para anggot baru-pun begitu.
Diantara 40an calon, saya selalu tertarik dengan mereka yang menjawab dengan muka girang (walaupun saya-nye berusaha memasang muka sangar), dan saya suka menanyakan banyak hal pada mereka yang jawabnya semangat.

Ada satu dua orang yang jawabnya benar-benar lemes. Sejujurnya, saya bingung mau kasih pertanyaan apa untuk mereka yang seperti ini. :) Mungkin sebenranya mereka semangat, tapi terlihat enggan menjawab. 

 Nah malam ini rapat perdana, dan disini terlihatlah kegilaan setiap anggota dan inti koor nya. :)
Senang dikelilingi orang-orang bersemangat seperti ini.

Oiya, mungkin bagi mereka yang memilih divisi saya dan pernah saya tanyakan 
"Kalau kamu boleh request nilai 1-10, kaka harus kasih kamu berapa untuk kolom tanggung jawab dan kemauan masuk organisasi ini?"
Sebagian besar yang saya pilih adalah mereka yang mampu menjawab 8 sampai 9.
Agak kecewa sih, yang saya mau adalah ada orang yang dengan yakin dan mantap bilang dia pantas dikasih nilai 10.
Tapi ya sudahlah, bagi mereka yang belum bisa menilai dirinya 10, di organisasi inilah kita belajar, dan sebisa mungkin kita buat nilai kita sama-sama sempurna itu.


Dan untuk pertanyaan yang "Seandainya kamu di satu pulau yang terkena gempa. Cuma ada orang tuamu, dokter, dan salah satu sahabatmu disitu. Dan cuma kamu yang sadar. Kamu punya pilihan untuk menyelamatkan satu orang. Siapa yang kamu pilih untuk diselamatkan?
 Sebagian besar menjawab orang tua.

Pertanyaan ini pernah ditanyakan kak Amin saat aku di rekrut jadi anggota. Dan aku menjawab dokter. Bukan karena  nggak sayang sahabat, atau orang tua saya, tapi karena saya berpikiran logis. Dengan saya bisa menyelamatkan dokter, insyaAllah dokter yang sehat dapat lagi menyelamatkan orang tua dan sahabat saya dengan penanganan cepat.

Ntah jawaban saya ini merupakan nilai lebih yang membuat saya masuk ke organisasi ini, tapi saat saya menanyakan pertanyaan serupa, saya juga mengharap orang yang saya wawancara menjawab dengan logis, bukan berdasarkan hatinya.

Sampai saat ini saya masih belum tau jawaban yang tepat dari pertanyaan kak Amin tersebut. Apakah harus menuruti hati untuk menyelamatkan orang tua, atau menjawab logis dengan memilih menyelamatkan dokter. :)


Oiya, pesan untuk para pengurus, jaga kekompakan dan kegilaan luar biasa seperti malam ini. 
Pegang moto hidup dan motivasi yang kita ucapkan tadi (walaupun semuanya ngelantur gila), dan ingat tujuan awal menjejakkan kaki disini.

Walaupun cuma celetukkan, obrolan perkenalan tadi jadi pembelajaran dan ada pesan yang serius yang bisa kita ambil :)

Semangat! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar