Rabu, 28 Januari 2015

Nabil Menyebalkan

“When in a relationship, a real man doesn't make his woman jealous of others, he makes others jealous of his woman.”  ― Steve Maraboli (Novel: Unapologetically You: Reflections on Life and the Human Experience)

Seharusnya Nabil (re: pacar saya) baca ini kutipan.
Sealin membuat cemburu, Nabil kadang menyebalkan
Iyaaaaaa... dia menyebalkan. Me-nye-bal-kan. kadang-kadang sih.
Tapi menyebalkannya tetap buat ketawa.

Berikut list hal menyebalkan dari Nabil:

1. Dia lebih sayang sama kulkas dari pada sama pacar.
Bener deh. Masa ya, minta temeni nyari souvenir buat penelitian pacarnya yang sudah H-2 aja tuh dia nggak mau. Alasannya sih mau bersihkan kulkas dan nyuci sepatu. Kan beberes nggak mesti "hari ini" kan? besok atau sore kan bisa kan kan kan?
Tapi ya itu, dibetein dulu baru mau ngalah nemeni beli souvenir -_- betek!

2. Dia lebih mentingkan tidur siang daripada nemeni pacarnya yang ngajak smsan.
Iyaaaaaa, jahat kan. Pas awal pacaran apapun yg ku minta dikasih. Lah sekarang, nggak ada sejarahnya tuh satu hari tanpa tidur siang. Pacar minta temeni makan, smsan, jalan. Dia malah tidur. Lama pula. Giliran dia udah bangu, saya lagi yang jadwal tidur malam -_- Kebo memang. Pantas buncit

3. Balas tweet orang, tapi mention pacar nggak pernah di balas.
Nggak ngerti sih salah saya apa. Temen SMA nya pacar itu dibalas mulu. Lah kiteee pacarnya nggak pernah di balas. Jangankan gitu, bilang sayang di medsos aja nggak pernah. Ngambek ah males mention lagi :p

4. Bongkar blog saya, nyari tulisan yang ada indikasi tentang "mantan, gebetan, mantan gebetan" saya :p
Cieeee stalker yaaaaa pacar saya ini? Nyari apa wahai buncit yang merasa punya hidung mancung padahal hidungnya lebar gede?

5. Dia lebih cinta Lego daripada pacar.
Suer nih. Setiap saat pas ketemu, sms, telepon, line, media sosial, dia selalu minta belikan lego. Tapi setelah saya belikan lego, dengan sadisnya dia bongkar lego yang saya belikan. Dia cabut kaki lego hadiah saya untuk disambungkan dengan lego yang dibelinya sendiri. Dan dia terang-terangan ngasih tau kalo lego hadiah saya di mutilasi :'(

6. Boros!
Boros untuk hal penting nggak papa sih, tapi yang ini boros beli mainan ori.
Dia tau pacarnya nggak suka makan ke tempat makan sendirian. Tapi malah boros, berimbas pada kurangnya kegiatan makan bareng saya, selanjutnya saya makan sendiri dan kadang diliatin sama paman penjual makanan. Hiks

7. Menyebalkan tapi ngangeni.
Sering kelahi sih, tapi nggak pernah mau berhenti nyari dia. Kelahi pun sebenarnya sms sambil ketawa.


Sayang Nabil :)

Sabtu, 24 Januari 2015

Awkward moment

Lama rehat dari postingan di sini. 

Kali ini berbagi cerita lagi mau, ya?
Sekitar tiga bulan belakangan sangat repot dengan urusan mau maju sidang dan persiapan penelitian. Kocar-kacir kesana kemari mengejar urusan persuratan dan ini itu.
Capek sih, tapi kalo membayangkan setelah kecapekan ini akan ada tambahan 1 nama di belakang nama saya, rasanya pengorbanan ini nggak sia-sia.
demi titel yang sudah ditunggu-tunggu...

Nah, setelah semua urusan perizinan lancar, hari ini mengurus lagi peritilan untuk penelitian.
Penelitian saya nggak susah kok, nggak ada beli-beli bahan atau senyawa apa-apa, nggak ada hewan apa-apa. Cuma berurusan dengan tumpukan kertas dan berhadapan dengan responden.

Nah, responden! Terbersit ide, sebagai tanda terima kasih rencananya mau memberikan souvenir ke responden. Apa yaaa? Kalender? mau sih gitu. Tapi setelah ngecek harga, ternyata perlu dana yang besar.
Mug? kok rasanya ribet dan sulit untuk dibawa-bawa saat penelitian ya?
Bolpoin atau notebook? Nggak ah. Siapa tau responden manula, masa perlu sih?

Dan tadi pagi berkeliling kota mencari ide. bersama pacar.

Dan berhenti di sebuah toko souvenir pernikahan.
Nggak ada tujuannya, cuma mau tanya-tanya aja.

Dan ketemulah banyak benda yang berguna dan cantik! Ada kemoceng kecil, sarung kotak tissue, bolpoin, kotak perhiasan dan lain-lain.

Dan akhirnya memutuskan beli sarung kotak tissue. 

Dan bayar.

Dan si Ibu yang menjual nanya, "Untuk acara resepsi hari apa, Mbak? 

Dan saya kehabisan kata-kata, sampai pacar yang menjelaskan kalau itu untuk responden penelitian.

Dan kami senyum kecut. Hehe

Aamiin-kan aja lah ya. Tanya si Mas nya kapan mau jadi nya. :p Sapa tau berapa bulan atau tahun lagi akan ada postingan bertema nikahan di blog ini.