Wanita itu seperti buku ditoko buku.
Bisa kita lihat, setiap pengunjung toko buku memiliki pilihan buku yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga disetiap toko buku terlihat kerumunan pengunjung yang berbeda letaknya. Ada yang memilih di rak novel, komik, majalah, iptek, dan lain-lain.
Disetiap toko buku disediakan buku yang berplastik dan buku yang tidak berpelastik.
Bisakah kamu bedakan antara yang berplastik dan tidak?
Ya! Pengunjung yang memang hidup dengan baik, rapi dan cermat akan memilih buku yang berplastik.
Mengapa? karena buku yang berplastik masih tersimpan dengan rapi tanpa ada lecet sedikitpun dibagian tubuhnya.
Maka posisikan dirimu, kamu tentu akan memilih buku yang berplastik daripada yang terbuka begitu saja bukan?
Kenapa?
Karena buku yang tdak berplastik terlihat kusam, mungkin robek, atau halamannya sudah tidak rapi diakibatkan pengunjung yang hanya membuka-bukanya, melihat isinya, mempelajarinya dan tidak membelinya melainkan mengembalikan ke rak buku itu.
Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?
Wanita tu seperti buku di toko buku. Wanita akan lebih dihormati pria yang akan dihadapinya kelak jika ia masih terawat.
Pengunjung yang membeli diatas tadi merupakan pria yang akan menjadi pendamping wanita.
Pembeli yang baik akan memilih buku yang baik.
Begitu pula pembeli yang sembarangan akan mengambil buku yang sembarangan pula.
Aku mulai malu sebagai wanita jika aku tidak menjaga diriku seperti layaknya buku berplastik ditoko buku.
Tapi belum tentu aku bisa menjaga pandangan dan penilaian dari lelaki pada aku dan kaum ku.
Bukankah wanita itu sederhana? hanya jika kamu mampu mempelajari pola pikirnya, kamu akan mengerti perasaan kaumku. :)
Tidakkah seharusnya kita belajar menjadi wanita yang lebih baik. Merapatkan sampul buku kita, dan menjaga setiap detil dalamnya dari jangkauan pengunjung yang hanya sekedar melihat sampul dan membukanya tanpa bertanggung jawab untuk membeli.
Anggap aku sebuah buku di toko buku, aku bakal ngomong ke buku-buku disampingku:
Maka akan lebih baik bila aku jalankankan hidup ini dan terus menjaga seluruh detil buku-ku sampai suatu saat nanti ada pengunjung terbaik yang membeliku.
Bisa kita lihat, setiap pengunjung toko buku memiliki pilihan buku yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga disetiap toko buku terlihat kerumunan pengunjung yang berbeda letaknya. Ada yang memilih di rak novel, komik, majalah, iptek, dan lain-lain.
Disetiap toko buku disediakan buku yang berplastik dan buku yang tidak berpelastik.
Bisakah kamu bedakan antara yang berplastik dan tidak?
Ya! Pengunjung yang memang hidup dengan baik, rapi dan cermat akan memilih buku yang berplastik.
Mengapa? karena buku yang berplastik masih tersimpan dengan rapi tanpa ada lecet sedikitpun dibagian tubuhnya.
Maka posisikan dirimu, kamu tentu akan memilih buku yang berplastik daripada yang terbuka begitu saja bukan?
Kenapa?
Karena buku yang tdak berplastik terlihat kusam, mungkin robek, atau halamannya sudah tidak rapi diakibatkan pengunjung yang hanya membuka-bukanya, melihat isinya, mempelajarinya dan tidak membelinya melainkan mengembalikan ke rak buku itu.
Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?
Wanita tu seperti buku di toko buku. Wanita akan lebih dihormati pria yang akan dihadapinya kelak jika ia masih terawat.
Pengunjung yang membeli diatas tadi merupakan pria yang akan menjadi pendamping wanita.
Pembeli yang baik akan memilih buku yang baik.
Begitu pula pembeli yang sembarangan akan mengambil buku yang sembarangan pula.
Aku mulai malu sebagai wanita jika aku tidak menjaga diriku seperti layaknya buku berplastik ditoko buku.
Tapi belum tentu aku bisa menjaga pandangan dan penilaian dari lelaki pada aku dan kaum ku.
Bukankah wanita itu sederhana? hanya jika kamu mampu mempelajari pola pikirnya, kamu akan mengerti perasaan kaumku. :)
Tidakkah seharusnya kita belajar menjadi wanita yang lebih baik. Merapatkan sampul buku kita, dan menjaga setiap detil dalamnya dari jangkauan pengunjung yang hanya sekedar melihat sampul dan membukanya tanpa bertanggung jawab untuk membeli.
Anggap aku sebuah buku di toko buku, aku bakal ngomong ke buku-buku disampingku:
Maka akan lebih baik bila aku jalankankan hidup ini dan terus menjaga seluruh detil buku-ku sampai suatu saat nanti ada pengunjung terbaik yang membeliku.
Berbahagialah Menjadi Seorang Wanita
Karena diberi Keistimewaan Oleh Allah SWT.
:))
That's so true! :)
BalasHapus