Senin, 14 Oktober 2013

Susu vs Kopi

Saya, seorang yang nggak bisa hidup tanpa kopi dan susu.

Setiap hari Kamis (Yang jadwal kuliah jam 8.00 dan pulang sekitar jam 17.00), coba geledah tas saya, pasti akan ditemukan sekotak kopi dan sekotak susu lagi gandengan duduk sebelahan.

Kenapa ya? Kalau dipikir-pikir dua kotakan ini punya fungsi yang beda. Susu untuk mengisi perut yang keroncongan dengan efek yang bikin ngantuk. Sedangkan kopi yang walaupun pahit, tapi bikin melek dan semangat.

Kalau kamu disuruh pilih antara menegak kopi atau susu? Pilih apa?

Saya..
Lebih cinta sama kopi.

Awalnya, saya bukan coffee addicted.
Tapi semakin tua semester kuliah ini, semakin coffee addicted ternyata.

Mood bisa hancur lebur kalau sehari nggak cium bau kopi.


Pernah kepikiran, "saya ini kenapa ya?", lebih cinta sama kopi daripada susu?


Ya itulah, kopi memang pahit, tapi efeknya menyenangkan. Mood yang tadinya buruk, susah buka mata saking ngantuknya, bisa hilang dengan sekotak kopi.

Kayak hidup, ya.
Bila disuruh pilih antara hidup yang manis-manis aja kayak susu atau yang pahit-pahit khas kopi, saya pilih tetap yang pahit.

Kenapa?
Selalu merasakan yang manis, yang damai, yang tentram, rasanya nggak ada tantangannya. Mungkin akan jadi bosan. :)

Kopi? Mungkin terlalu banyak bisa bikin maag kambuh parah, sakit, dan lainnya. Tapi sensasi segarnya mengasyikkan.
Itulah hidup kali ya?
Kalau ketemu yang pahit, tapi pintar menikmati, rasanya menyenangkan. Jadi tantangan.
Dan bahkan bisa kangen sama pengalaman melewati tantangannya.
Kamu bisa tetap melek, walaupun baru aja melewati sensasi pahit di mulut.
Kamu bisa selalu senyum, walaupun maag mulai kambuh cenut-cenut.



Maaf, ini cuma ocehan gak jelas -____-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar