Kamis, 22 Agustus 2013

Taman Kanak-kanak

Hari ini sempat mengunjungi Taman Kanak-Kanak saya, TK Rahmaniah namanya.
Sudah sekitar 14 tahun nggak menjenguk sekolah ini, padahal masih satu kota, sering dilewati juga :)

Apa ya rasanya?
Nggg.. kangen. Lupa juga sama kenangan yang ada disitu.
Yang paling di ingat, jaman TK, cewek yang sekarang hobi mewek ini dulunya kuat, tegas, jarang nangis.

Dulu jaman TK, nggak punya teman cewek. Diantara semua teman di kelas cuman anak cowok yang di ajak ngobrol.
Dulu sih saya tomboy :) Pas perpisahan, ada pesta kostum, saya lebih pengen memerankan karakter laki-laki.

Dulu jaman TK, saya selalu di tinggal, nggak di tunggu mama. Kenapa? Karena mama kerja.
Pas anak-anak lain main perosotan sama mama nya, saya cuma meluk satu dari 4 pilar di terasnya.
Pilarnya kayu.
Ini serius! :) Setiap istirahat hampir dipastikan temen saya cuma tiang kayu yang diameternya sekitar 20 cm itu :D

Dulu jaman TK, saat pelajaran penjaskes, ada kegiatan meniti tiang. Niatnya sih belajar menjaga keseimbangan. Seingat saya, saya selalu jatuh dan nggak pernah berhasil menyeberangi titian.
Dulu juga, belajar membaca dari cuma satu huruf abjad. Ingat banget, maju kedepan, nunjuk papan tulis dan nyebutin sambil canggung.

Dari TK, saya bukan orang yang mau "terlihat". Cuma diam dan menikmati orang lain yang tampil.

Tadi ketemu guru TK yang dulu juga mengajar saya. Kangen.



Terus setelah sekarang umur 20 tahun, saya mikir "apa Nisa sudah dewasa?"
Belum. Jauh dari kata dewasa.
Sekarang masih sedikit-sedikit mewek.
Mau mendapatkan sesuatu sambil maksa, nggak mau dengar alasan orang lain.
Kadang-kadang merasa "terlalu murahan", saking kepengennya mendapatkan sesuatu.

Jadi ingat juga pesan Ibu Gaz, motivator sekaligus guru di SMA dulu,
"Misalnya, cewek dan cowok yang umurnya sama-sama 20 tahun. Saat kedewasaan cowok ada di usia 20 tahun, kedewasaan cewek sudah ada di umur 24 tahun. Iya, cewek lebih dewasa 4 tahun dari umurnya."

Apa aku juga? Lebih dewasa 4 tahun dari umurku?
Sepertinya nggak.

Sekarang sedang mencoba, pelan-pelan jadi lebih dewasa. Barusan membaca sebuah blog dari orang yang selama ini digalaukan.
Kemudian? Saya merasa saya salah. Saya terlalu memaksa. Saya terlalu sok tahu.
Saat orang lain mau menjaga, saya mau semuanya berlangsung cepat selesai.
Saya mau lari sendirian padahal ini lari estafet.

Ya, saya mencoba dewasa. Sekarang mulai menjaga diri. Tolong ingatkan saya kalau sudah mulai lari sendiri lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar