Sabtu, 31 Agustus 2013

Drama Queen

Pernah dengar istilah drama queen?
Istilah untuk orang --biasanya untuk cewek-- yang suka melebihkan keadaan, lebih menikmati dirinya yang galau daripada melihat hal baik disekitarnya.

Kemarin saya menonton film Tangled, tentang Rapunzel (Tau kan si Rapunzel, princess berambut panjang terkurung dalam menara tinggi?) yang akhirnya jadi anak oleh Gothel (Tau nggak nih? Gothel ini penyihir jahat). Lah kok bisa? Nah, ini film yang unik. 
Penasaran? Baca di wikipedia aja deh yaaaa :) http://id.wikipedia.org/wiki/Tangled 

Nah, di postingan ini bukan membahas film ini. Tapi kita akan membahas sikap drama queen-nya si Rapunzel :)
Iya sih, Rapunzel aslinya memang seorang princess (kerabatan lah statusnya sama queen (???)). Tapi saat di film ini, si Rapunzel agak-agak lucu!

Saat dia sudah kabur dari menaranya, beberapa menit dia berjingkrak-kayang-pecicilan-nggak bisa diam dan ngomong dengan nyaring bahwa dia sangat bahagia sudah keluar dari menara dan nggak akan kembali lagi kesana.
Tapi sesaat kemudian, dia akan nangis cengeng, guling-guling, bershower, meratapi kenakalannya yang kabur dari menara tanpa sepengetahuan Gothel, ibunya.
Tapi sesaat kemudian dia jadi sumringah lagi dan teriak bahagia bebas dari menara.
Tapi --lagi-- dia menangis lagi dan memikirkan kesalahannya yang kabur dari Gothel.


Boleh ketawa sebentar? Haha.
Saat nonton adegan ini, saya jadi seperti melihat saya sendiri! Yang punya keinginan, goal, obsesi atau apalah sebutan lainnya. Tapi saya memang nggak bisa diam (?). Apa yang saya mau, saya sering melibatkan orang untuk membantu mendapatkannya. Sekitar saya mungkin merasa kurang nyaman, atau mereka sudah menyadari bahwa saya adalah drama queen?

Nggak jauh-jauh, jaman SMA, waktu saya masih pacaran sama, ehem, sebut saja anu. Saat senang, saya akan baik-baik saja. Mood bener aja. Kelas tenang dan damai.
Tapi begitu kelahi parah, saya nangis kencang di kelas. Di bujuk bapak tetua kelas (Baca: Hadi, misalnya :'D ) untuk berhenti nangis. Di peluk Dina, Winda, Eisa, Nadia, Yudist biar berhenti nangis.
Kemudian besoknya akan balik jadi Nisa yang oke-oke aja. Tapi saat kelahi lagi akan gempar sendiri lagi.

Lucu ya? Ternyata saya sangat drama queen.
Maaf untuk orang-orang yang terkena imbas ke-drama queen-an saya ini :)

Sekarang, semoga, sudah nggak drama queen lagi. Sebisa mungkin saya pendam sendiri sekarang.
Spesialnya masalah hati, sebisa-bisa-bisanya akan saya pendam sendiri deh :) 
InsyaAllah.

Ucapan Arai pada buku Edensor milik Andrea Hirata "Tuhan tahu, tapi menunggu".
Bagi saya, maknanya menjadi: Allah tau apa yang terbaik untuk umatnya, kalau nggak dikasih sekarang, pasti nanti ada saatnya.
Jadi untuk apa di kekeuh-in pengen ini itu kalau memang takdirnya nggak dikasih itu oleh Allah. Pasti ada yang terbaik, kan?


Meh!! Nisa ngomong apa? ._.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar